Tanaman anggrek merupakan tanaman yang telah ada di bumi sejak 120 juta tahun yang lalu dan telah sanggup terus berevolusi dan beradaptasi sehingga masih bertahan sampai sekarang, meskipun banyak hewan dan tumbuhan purba punah. Anggrek hidup di semua benua, kecuali Antartika. Di Tiongkok, anggrek liar ditemukan hidup di daerah Tiongkok Barat Daya dan Selatan, misalnya di propinsi Sichuan dan Yunnan. Di dunia ini ada hampir 35 ribu spesies anggrek. Bahkan masih banyak lagi spesies yang belum ditemukan. Salah satu anggrek langka yang ditemukan di daerah Xishuangbanna di propinsi Yunnan memiliki mantel bulu yang unik.
Di alamnya yang alami, anggrek bertahan hidup dari mineral yang terkandung pada air hujan yang jatuh dan pupuk yang terbuat dari daun-daun, kotoran burung atau serangga yang membusuk. Serangga yang bertugas membantu perkawinan bunga anggrek ditarik dengan baunya yang harus semerbak, atau dengan warna-warni dan bentuk yang menyerupai serangga tersebut, misalnya pada anggrek yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, serangga yang kaki-kakinya pernah terlumuri oleh benang sari bisa juga tergelincir ke kepala putik, sehingga membantu perkawinan antar anggrek.
Tentang cara perawatan anggrek, pada dasarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Yang pertama adalah cahaya.
Anggrek membutuhkan cahaya matahari untuk hidup, tetapi tidak boleh terkena terlalu banyak sinar matahari. Yang paling baik adalah cahaya matahari dari timur, ketika matahari akan terbit. Tapi siang yang terlalu panjang dan terik tidak baik bagi anggrek karena daunya bisa cepat layu. Bagi pecinta anggrek di Tiongkok Utara, di musim panas mereka harus berhati-hati bila menaruh anggrek di jendela yang menghadap ke barat, karena jendela yang menghadap ke barat mendapat sinar matahari selama siang sampai matahari terbenam. Padahal, pada musim panas matahari baru terbenam di Tiongkok Utara pada pukul 8 atau bahkan 8.30 malam. Min Lin dan pecinta anggrek Indonesia tentu tidak perlu khawatir tentang hal ini, tetapi tentunya, lebih baik bila menjelang tengah hari anggrek dipindahkan ke tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau tempat yang lebih teduh.
Sebetulnya tiap jenis anggrek memiliki kebutuhan cahaya sendiri-sendiri. Anggrek keluarga phalaenopsis dan oncidium kurang suka cahaya, sedangkan anggrek jenis cattleya, dendrobium dan vanda suka cahaya.
Yang kedua adalah kelembaban.
Kebanyakan anggrek menyukai kelembaban. Bagi pecinta anggrek di Indonesia, hal ini tentu tidak menjadi masalah, karena Indonesia adalah negara tropis yang lembab. Tetapi bagi mereka yang tinggal di Tiongkok Utara, udara cukup kering, terutama pada musim dingin. Karena itu mereka disarankan untuk menaruh seember air di dekat anggrek-anggrek mereka, sehingga air bisa menguap dan melembabkan anggrek.
Yang ketiga adalah pengairan.
Paling baik, anggrek disiram pada pagi hari, sehingga air sudah menguap pada saat malam tiba. Akar yang tergenangi air bisa membusuk sehingga anggrek menjadi layu atau mati. Karena itu, pot yang digunakan harus memiliki pori-pori air. Air yang paling baik untuk menyiram anggrek adalah air hujan, karena mengandung telah bercampur dengan debu dan materi-materi organic. Air keran tidak terlalu baik, terutama air keran yang banyak mengandung kaporit. Bila air keran akan digunakan, lebih baik didiamkan dulu selama beberapa saat sehingga kaporitnya mengendap. Yang perlu diingat adalah jangan menyiram anggrek dengan air yang terlalu dingin.
Penyiraman anggrek tidak perlu dilakukan terlalu sering. 5-10 hari sekali bisa disiram, tergantung dari jenis anggrek. Yang pasti, ketika disiram, medium tempat akar anggrek tumbuh harus dalam keadaan telah benar-benar kering.
Yang keempat adalah temperatur.
Bagi orang Indonesia, suhu udara mungkin tidak menjadi masalah, karena suhu di Indonesia rata-rata selalu sama. Di Tiongkok, anggrek harus dirawat di dalam rumah yang menggunakan pemanas pada musim dingin. Rata-rata anggrek tidak tahan udara yang lebih dari 33 derajat Celcius atau di bawah 15 derajat Celcius. Karena itu, jangan biarkan anggrek Anda ditempatkan di tempat yang terlalu panas. Setelah ini Anda juga bisa mendengarkan ulasan dari pakar anggrek yang mengatakan bahwa temperatur paling baik untuk anggrek adalah 27 ? 28 derajat Celcius.
Bagi yang memelihara anggrek di dalam ruangan, maka yang juga harus diperhatikan adalah poin ke lima yaitu ventilasi udara. Bagi kebanyakan keluarga di Indonesia, hal ini tidak terlalu masalah. Kebanyakan rumah di Indonesia masih menempel di tanah, memiliki halaman, dan cukup ventilasi. Ini disebabkan karena orang Indonesia yang tinggal di iklim tropis sangat membutuhkan ventilasi udara, sehingga jendela rumahnya kerap dibuka. Tetapi bagi orang Tiongkok di kota-kota besar yang tinggal di apartemen dan pada musim dingin udara terlalu dingin, maka ventilasi bisa menjadi masalah. Karena itu, selama beberapa saat, anggrek perlu ditaruh di dekat kipas angin supaya mendapat sirkulasi udara. Udara yang berhembus atau angin sepoi-sepoi sangat diperlukan oleh anggrek supaya air siraman tidak menggenang sehingga bisa jadi tempat tumbuh bakteri yang membusukkan akar anggrek. Jadi, supaya anggrek Anda tetap tumbuh dengan bahagia, maka jangan lupa untuk diangin-angin, ditaruh di beranda yang terkena hembusan udara segar.
Yang keenam, yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian pupuk. Pilihlah pupuk yang mengandung potassium untuk perkembangan bunga dan buah, fosfor untuk produksi bunga, dan nitogren untuk pertumbuhan tanaman. Bila medium anggrek dibuat dari kulit kayu yang telah dibusukkan, nitrogen sangat diperlukan karena medium tersebut dihasilkan dari pembusukan kulit kayu oleh bakteri. Bakteri memakan banyak sekali nitrogen, sehingga tidak menyisakan banyak nitrogen bagi anggrek. Tentang banyaknya pemakaian pupuk dan seringnya, ini semua tergantung dari keadaan tanaman yang baru dibeli. Tanyakan kepada penjual, jumlah dan seringnya pupuk yang dipakai karena semua anggrek berbeda-beda. Penjual anggrek juga biasanya menjual pupuk yang direkomendasikan.
Hal yang terakhir yang juga harus diperhatikan adalah pemindahan pot. Setiap anggrek harus dipindah dari potnya setiap satu setengah sampai dua tahun sekali. Mengapa? Karena mungkin anggrek tersebut sudah tumbuh terlalu besar sehingga potnya terlalu kecil untuk menampung kebutuhan akar-akar yang sudah berkembang. Selain itu, akar anggrek juga harus dibersihkan dari akar-akar yang sudah mati. Yang juga penting adalah mengganti medium anggrek yang mungkin sudah habis vitaminnya. Pot yang lama masih bisa dipakai, setelah dibersihkan. Semua ini tentu harus dilakukan dengan hati-hati dan tanyalah kepada penjual anggrek atau toko tanaman tentang prosedur. Tetapi yang harus diingat, anggrek suka berada di pot yang agak ketat, karena bila potnya terlalu besar, sebagian besar energi akan digunakan untuk menumbuhkan akar. Juga jangan asal pindah ke pot yang baru. Pemindahan pot dilakukan bila memang anggrek sudah terlalu besar, atau bila ditemukan air menggenang yang bisa membusukkan akar. Bila tidak ditemukan alasan-alasan untuk memindah ke pot yang baru, biarkan anggrek hidup di potnya mungkin setahun lagi.
Nah, saudara pendengar, kini saya ajak Anda untuk mengunjungi perusahaan hortikultur di Tiongkok yang memiliki rumah kaca khusus anggrek. Perusahaan ini mengembangbiakkan bibit anggrek dengan bioteknologi dan mengekspor anggrek-anggrek mereka ke luar negeri. Berikut wawancara dengan Li Chun Lin, Penanggung Jawab Produksi Jetgreen di Beijing.
Perusahaan kami mengimpor bibit bunga anggrek dari tahun 70-an. Tetapi perusahaan ini mula-mula didirikan di Taiwan. Di daratan Tiongkok kami baru mulai pada tahun 1995 atau 1996. Bunga yang terkenal dari perusahaan kami adalah bunga anggrek kupu-kupu, atau phalaenopsis. Dulu bibitnya diambil dari Taiwan, tetapi sekarang kami membibit sendiri. Kami menggunakan teknologi kloning sehingga semua bibit yang dihasilkan dijamin memiliki karakteristik yang sama, baik itu bentuk daunnya, bunganya, maupun kualitasnya.
Tiongkok Utara ini memiliki musim yang temperaturnya sangat beda jauh, bagaimana bisa memelihara bunga anggrek di sini?
Kami menggunakan greenhouse (rumah kaca) dan pengaturan suhu. Perusahaan kami sendirilah yang membuat rumah kaca ini. Pada musim dingin kami mengatur suhu supaya tidak terlalu dingin dan pada musim panas kami juga mengatur agar suhu tidak terlalu tinggi. Bunga anggrek paling baik hidup di suhu 27 ? 28 derajat Celcius.
Bagaimana bila ada yang membeli bunga-bunga ini dan membawanya pulang, apa yang harus dilakukan pembeli anggrek?
Sesudah dibawa pulang ke rumah, tidak perlu sering-sering disiram air. Tujuh atau sepuluh hari sekali sudah cukup. Bila medium tempat tumbuh anggrek sudah kering, baru siram air lagi. Kalau tiap hari disiram air, akarnya bisa membusuk. Jangan taruh di tempat yang terkena sinar matahari yang terlalu terik. Tetapi harus tetap kena sinar matahari sedikit. Di Beijing pada musim dingin bunga inipun bisa tumbuh, karena adanya pemanas dalam ruangan. Bila di suatu ruangan, suhunya di bawah 5 derajat, maka bunga ini akan mati. Suhu yang lebih dari 30 derajat juga akan mempengaruhi pertumbuhan anggrek. Jadi yang paling bagus 27 ? 28 derajat Celcius. Bunga ini butuh sinar matahari sebesar 20 ribu lux (lux adalah satuan ukuran intensitas cahaya). Rumah kaca mereka didesain untuk menerima sinar matahari sebesar ini. Sinar mataharinya tidak boleh terlalu terik, tetapi juga tidak boleh ditaruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Bila tidak ada sinar matahari, bunganya akan cepat gugur.
(Dikutip dari situs NengAnggrek.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar